Friday, April 25, 2008

Mogok makan – part two

Kemarin-kemarin ini, Ola mogok makan lagi (aduh anakku, hobi kok mogok makan sih? Emang cita-cita mau jadi demonstran ya?).

Dan pertarungan kali ini antara saya dan Ola berlangsung sangat sengit. Saya sudah tidak bisa menahan emosi lagi. Reaksi saya selalu marah. Dan akhirnya Ola menangis keras-keras. Dia paling nggak suka ngeliat mamanya marah. Jadi dia berakting dengan gaya merayu, tertawa, mengajak saya bercanda, memeluk saya, biar saya nggak marah.

Kali ini saya betul-betul tidak tahu alasannya. Dan setiap kali saya bertanya pada Tuhan, tidak pernah ada jawaban. Saya frustasi. Yang ada di pikiran saya adalah segala macam yang buruk yang hendak saya lakukan pada Ola. Tapi selalu ada tembok besar yang menghalangi pikiran itu untuk muncul dan terjadi. Saya percaya itu pekerjaan Roh Kudus. Dia yang mengekang saya dan menolong saya untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak benar. Dan perlahan-lahan kasih yang muncul di hati saya.

Suami saya yang kena himbasnya. Dia harus jadi penengah. Beruntung dia orangnya sabar sekali (thanks God). Ola selalu berlari ke papanya kalo berantem sama saya. Dan selama beberapa hari dia jadi deket sama papanya, padahal biasanya dicium saja nggak mau. Tapi sekarang dia tidur minta dipeluk papanya.

Ketika saya merenungkan kasus mogok makan kedua kalinya ini, saya merasa Tuhan sedang mengajar saya untuk taat. Percuma saya bisa mendengar suara Tuhan atau tahu apa keinginanNya kalo saya nggak mau taat. Jadi mungkin itu sebabnya Tuhan diam, nggak mau menjawab pertanyaan saya. Oke deh… saya bertobat. Saya mau belajar taat. Nggak gampang sih, tapi itu tergantung gimana komitmen saya.

Kalo dipikir-pikir, mungkin Tuhan juga kuatir melihat anak-anakNya nggak mau ‘makan’. Sama kayak kekuatiran saya melihat Ola nggak mau makan. Masih banyak anak Tuhan yang suka mogok makan, artinya nggak mau ngasih makan rohaninya dengan makanan rohani juga. Misalnya baca Alkitab, merenungkannya dan melakukannya. Atau berdoa, berpuasa dan hal lain.

Ada yang bilang bahwa daging dan roh kita itu berperang dalam kita. Mana yang menang? Tergantung dari mana yang sering kita kasih makan. Kalo kita seringnya nonton TV, maen dan aneka macam kegiatan daging maka yang lebih kuat adalah daging kita. Tapi kalo kita sering baca Alkitab, menghafalkan ayat, doa dll maka yang lebih kuat adalah roh kita. Sebetulnya itu kunci supaya kita bisa jadi pemenang dalam mengatasi segala masalah.

Jadi… masih mau mogok makan?

0 comments: