Thursday, July 22, 2010

memuji vs mengoreksi

Hari Kamis, 22 Juli 2010, ada rapat orangtua murid di sekolah OLA.
Mulai taon ajaran baru ini, Graceland buka sekolah international. Tempatnya di sebelah Graceland. Namanya Eagle Christian Academy. Mungkin soal ini diceritain ntar aja ya...sekarang saya mo cerita soal lain, hal yang saya dapetin dari sharingnya Kepala Sekolah.

Di Mazmur 127:4-5 dituliskan bahwa kita, para orangtua, sebetulnya adalah pahlawan Tuhan. Seorang pahlawan adalah seorang yang punya sesuatu untuk diperjuangkan dan akan berjuang dengan sungguh sampai tujuannya tercapai. Orangtua adalah pahlawan Tuhan, yang memperjuangkan anak-anak kita untuk menjadi seperti Yesus. Namanya pahlawan pasti tidak bisa lepas dari perjuangan, dan harus berani bayar harga. Orangtua juga harus berani bayar harga demi kepentingan anaknya.

Nah itu perenungan saya pribadi. Kadang-kadang karena keasikan ngurusin kerjaan, OLA jadi terbengkalai. Maksudnya terbengkalai itu bukannya gak keurus, tapi tidak semaksimal yang seharusnya. Banyak hal-hal yang bisa saya lakukan (perjuangkan) untuk kepentingan OLA. Misalnya nemenin OLA maen ketimbang membiarkan dia nonton TV. Emang udah semestinya 'rencana harian' saya diubah hehe...

Hal kedua yang diteguhkan buat saya adalah masalah memuji vs menegur. Kita seringnya memuji hal-hal yang ringan, seperti misalnya
"Wah anak mamah harum, udah mandi ya"
"Cantiknya anak mamah"
dst dsb...

Tapi ketika anak kita berbuat suatu kesalahan, kita menegurnya masalah karakter. Seperti misalnya
"Gak boleh nakal"
"Mamah gak suka anak mamah bohong"
dst dsb...

Hal seperti ini yang bikin anak kita bingung. Kita jarang memuji karakter anak kita, tapi ketika dia berbuat salah kita langsung berurusan dengan karakternya. Harusnya kita lebih lagi mengajarkan karakter yang baik kepada anak kita, dan sering-seringlah memuji 'sesuatu yang lebih serius' ketimbang hal-hal yang ringan seperti penampilan dll.

Kalo saya introspeksi diri sih, pujian saya gak melulu soal penampilan atau hal yang ringan kok. Setiap ada kesempatan, saya selalu memuji OLA, dan saya selalu berusaha menjelaskan karakter yang baik yang saya harapkan ada di OLA. Tentunya sesuai dengan pemahaman OLA.

Be a parent is not easy. But we are warriors of God, mari berjuang!!
Like arrows in the hands of a warrior are sons born in one's youth.

0 comments: