Makin hari komunikasi OLA makin bagus. Banyak perbendaharaan kata baru yang OLA dapet, mengerti dan bisa OLA ucapkan sendiri. Kadang-kadang suka kaget juga kalo denger OLA ngomong sesuatu yang baru. Tapi rasanya senangggggg sekali...
Karena masih terbatas ngomongnya, OLA kadang-kadang suka pake bahasa isyarat. Nah ini yang lucu sekali... kadang-kadang bikin kami ketawa geli en bengong karena nggak ngerti apa yang OLA maksud.
Seperti misalnya OLA udah tau gunting (btw dia juga suka maenin gunting, karena ngeliat mamanya sering pegang gunting kalo lagi kerja, see my craft studio) tapi belum bisa ngomongnya, jadinya OLA suka menggerak-gerakkan tangannya menyerupai gunting.
Mandi, OLA juga sudah ngerti tapi belum bisa ngomongnya, jadi OLA suka memperagakan kalo OLA lagi mandi, menyiram kepalanya dengan gayung air (pura-pura). Trus hmmm... apalagi ya... oya sendok, OLA memberi isyaratnya seperti sedang memakai sendok. Dan masih banyak lagi... lucu deh kalo liat OLA seperti itu.
Hebatnya lagi, OLA juga menggunakannya untuk kalimat. Jadi waktu OLA pengen ngomong sesuatu dalam bentuk kalimat, OLA suka menyisipkan beberapa bahasa isyarat kedalamnya untuk kata-kata yang belum bisa OLA ucapkan. Tambah pusing saya, apalagi papahnya.
Mamahnya aja yang sering berkomunikasi dengan OLA masih sering nggak ngerti apa yang diomongin. Tapi saya senang melihat kemajuan OLA ini.
Dalam hal komunikasi kita dengan Bapa di Surga juga sama. Terkadang dikala hati kita penuh tekanan, banyak masalah, kita sering nggak tau harus berdoa apa, harus ngomong apa ke Bapa. Seringnya cuman air mata yang mengalir tanpa sepotong kata keluar dari bibir. Puji Tuhan, Bapa kita Bapa yang pengertian. Dan ada Roh Kudus yang menolong kita berdoa. Bahkan Tuhan tau apa yang kita maksudkan sebelum kita mengucapkannya.
Saya pernah mengalaminya. Waktu saya bertengkar dengan rekan sekantor dulu, saya nggak bisa berdoa, nggak bisa share ke orang lain tapi hati ini rasanya mau meledak karena emosi yang campur aduk. Saya cuman bisa menangis berdoa, tapi bibir saya nggak bisa mengucapkan kata-kata apapun. Beberapa menit saya seperti itu, sampai akhirnya ada ketenangan hati. Dan besoknya, waktu saya ketemu dengan orang itu, biasa-biasa ajah tuh, seperti nggak ada masalah apa-apa. Saya percaya itu pekerjaan Roh Kudus. Saya bersyukur sekali memiliki Roh Kudus di hati saya.
Roh Kudus itu penerjemah kita. Waktu kita nggak bisa ngomong, Dia yang membantu kita.
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. (Roma 8:26)
Thursday, June 19, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment