Kemarin pagi, OLA ngajak jalan-jalan keliling sekitar rumah. Belum mandi, belum makan, tangannya udah membuka pintu rumah dan menarik tangan saya diajak keluar. Buru-buru saya mandi dan siapin sarapan OLA, sekalian disuapin gitu maksudnya.
Udah saya siap, saya ajak OLA berangkat. Saya ambil sepatu OLA. Eh... OLA nya malah keasikan main yang lain. Susah banget dipakein sepatunya. "Konsentrasi... konsentrasi... ayo konsentrasi pake sepatu. Mau jalan-jalan nggak?" gitu kata saya. Tapi tetep susah juga, perhatiannya udah kadung teralihkan ke hal yang lain.
OLA sering banget teralihkan perhatiannya. Papahnya paling ahli mengalihkan perhatian OLA kalo OLA nya nangis atau merengek. Mungkin emang gitu sih anak-anak, susah konsentrasi untuk jangka waktu lama. Makanya dulu waktu ikut pelatihan guru sekolah minggu, si pengajarnya ngasih tips supaya guru sekolah minggu kelas batita harus banyak gerak, harus kreatif mimik muka en intonasi suara supaya konsentrasi anak bisa panjang.
Saya pikir nggak cuman OLA atau batita aja yang gampang teralihkan fokusnya. Kita juga sering begitu, gampang teralihkan fokus hidupnya. Fokus hidup yang semestinya cuman ke Tuhan, bisa berganti jadi pekerjaan (workalholic), keluarga, anak, pacar, uang (mata duitan/cinta uang) atau yang lain.
Kita harus memusatkan hidup kita hanya pada Tuhan. Yesus saja ngasih teladan waktu Dia hidup di bumi. "Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem" (Lukas 9:51). Yesus tahu tujuan Dia datang ke bumi, mati disalib untuk menebus manusia yang dikasihiNya. Dia pergi ke Yerusalem, disambut dengan luar biasa sebagai raja dengan menunggang seekor keledai, dan tak berapa lama kemudian digiring dengan penuh derita sebagai orang terhina.
Fokus! Fokus! Fokus!
Lakukan segala macam cara supaya fokus.
Perlu pertolongan Roh Kudus supaya tetap fokus.
Wednesday, May 21, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment