Sunday, May 12, 2019

peran Roh Kudus

Bulan Mei adalah bulan peringatan kenaikan Isa Almasih dan disusul dengan peringatan turunnya Roh Kudus. Kebetulan saya dapat ayat ini dari sebuah buku yang ditulis Andrew Wommack. 

Ayat ini adalah ucapan Yesus kepada kedua belas muridNya, ketika sudah dekat hari kematianNya. Judul perikopnya Pekerjaan Penghibur. Kita tahu bahwa Penghibur disini adalah Roh Kudus.

Ayat 8 dulu saya mengertinya peran Roh Kudus adalah mengingatkan kita akan dosa supaya kita hidup kudus. Misalnya ketika kita ingin berbohong tiba-tiba ada suara di hati kita yang berbisik hayo jangan berbohong. Jadi kayak alarm gitu ya hehehe...

Tapi kalau dibaca ayat 9 nya, dosa yang dimaksud disini cuman satu, yaitu tidak percaya kepada Yesus. Bukan perbuatan dosa seperti berbohong, mencuri dan semua hukum yang tertulis di Alkitab. Saya tidak mengatakan bahwa berarti berbuat dosa nggak papa lho ya, bukan itu poinnya.

Kalau saya renungkan lebih lagi, akar segala dosa itu adalah tidak percaya pada Yesus. Hah, gimana tuh maksudnya? Coba deh renungkan, kenapa kita mencuri? Karena kita tidak percaya bahwa Yesus sanggup memenuhi kebutuhan kita, sudah memberkati kita, sampai-sampai kita harus mencuri. Kenapa kita berbohong? Karena kita tidak percaya bahwa Yesus sanggup menyelesaikan persoalan kita, jadi kita bisa jujur aja, nggak perlu bohong. Intinya kita lebih percaya dengan kemampuan kita, pengertian kita sendiri daripada percaya pada Yesus. 

Jadi disini arti kata percaya itu lebih dalam daripada percaya Yesus seperti pada waktu awal pertobatan kita ya. Percaya disini berarti mempercayakan seluruh hidup kita pada Yesus.

Kalau direnungkan lebih dalam lagi, kenapa kita bisa tidak percaya Yesus? 

Semua orang percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara, semua hal ajaib yang di luar pikiran manusia. Tapi masalahnya tidak semua orang percaya bahwa Tuhan MAU melakukan perkara ajaib itu untuk kita. Kenapa? Karena kita sering mengukur kemauan Tuhan dengan kebenaran kita sendiri. Jadi ketika kita sadar kita salah, mungkin tanpa sadar kita jadi urung meminta pertolongan Tuhan, dan lebih memilih cara kita sendiri. 

Padahal Tuhan itu nggak gitu lho guys :-) Yesus itu bukan Allah yang baperan, yang mudah marah, mudah menghukum, ngambekan, ketika kita melakukan kesalahan. Nggak cucok karakter Tuhan yang baperan dengan Yesus yang merelakan nyawaNya untuk menebus kita, ketika kita masih berdosa. Bukan ketika kita sudah bertobat baru Yesus rela mati menebus kita lho, tapi ketika kita masih berdosa. Yesus itu gambaran Bapa yang penuh kasih, yang tanganNya selalu terbuka siap menerima dan menolong kita. 

Jangan percaya tipu muslihat iblis yang berusaha mendiskualifikasi kita di hadapan Tuhan. Kepada kita yang telah diangkat jadi anakNya, Tuhan itu bukanlah seorang hakim, tapi justru imam besar. Tugas seorang imam besar pada Perjanjian Lama adalah mewakili bangsanya untuk berdiri di hadapan Tuhan, dengan membawa korban persembahan. Dan korban persembahan nya adalah darah Yesus sendiri. Jadi Yesus itu selamanya ada di pihak kita. Yesus adalah imam besar dan korban tebusan kita. Baca deh di kitab Ibrani.

Dan ini nyambung dengan dua poin setelahnya, kebenaran dan penghakiman. 

Roh Kudus mengingatkan kita akan kebenaran, sebab Yesus sudah kembali kepada Bapa. Kayak yang nggak nyambung ya. Apa hubungannya kebenaran dengan Yesus yang sudah naik ke Sorga? 

Dalam sistem pengadilan, ketika ada orang divonis bersalah dan dipenjara maka ketika dia keluar dari penjara, bebas dari penjara setelah masa hukumannya selesai, di mata hukum berarti dia sudah tidak bersalah lagi, sudah bayar lunas semua kesalahan dia. Jadi sekarang statusnya adalah orang benar, tidak bersalah. 

Yesus mati menggantikan kita, darahNya membayar lunas semua dosa kita. Dan Dia bangkit terus naik ke Sorga, menunjukkan bahwa status kita sekarang adalah orang benar. Harusnya kita yang dipenjara dan dihukum tapi digantikan oleh Yesus. Dan Yesus menyelesaikan semua tuntutan dosa kita, seharga nyawaNya sendiri. Setelah Yesus menerima semua hukuman kita, Yesus bangkit dan naik ke Sorga. Jadi kita tidak bisa dituntut lagi. Itu maksud dari kebenaran. Kenyataan bahwa Yesus ada di sebelah kanan Bapa menunjukkan bahwa kita sudah dibenarkan oleh Bapa. 

Yang ketiga adalah penghakiman. Penghakiman disini bukan penghakiman akan dosa-dosa kita. Roh Kudus tidak akan menghakimi kita ketika kita jatuh dalam dosa. Buat apa? Kan semua dosa kita sudah dibayar lunas oleh Yesus. Dosa masa lalu, masa kini dan masa depan. Yesus mati sekali untuk selamanya, untuk menebus dosa seluruh dunia. Sangat berkuasa sekali darah Yesus itu.

Roh Kudus mengingatkan kita akan penghakiman karena penguasa dunia ini telah dihukum. Iblis adalah penguasa dunia ini sejak Adam jatuh dalam dosa dan dia sudah kalah, sudah dihukum. Dia sudah tidak punya kuasa lagi atas kita. Tapi dia pinter banget bohong, tukang intimidasi yang jago, makanya dia terus membisikkan suara-suara penghakiman di pikiran kita supaya kita jadi tidak percaya bahwa Yesus selamanya di pihak kita. Kalau kita percaya bisikan iblis, udah deh kita kalah. Babak belur di dunia ini :-)

Lihat kan bahwa ketiga hal ini berkaitan dan sangat besar pengaruhnya pada kita. Puji Tuhan ada Roh Kudus yang akan selalu mengingatkan kita, menolong kita.



 

0 comments: