Akhir-akhir ini, OLA seringnya gambar cerita komik dengan stickfigure (karakter berbentuk stick).
Ceritanya bisa macam-macam. Kalo yang diatas ini karena dia abis liat-liat komik Pepehnya, komik spiderman. Jadilah OLA menggambar komiknya dengan cerita yang dibuatnya sendiri.
Kebetulan semalam ada temen kuliah Pepehnya berkunjung ke rumah. Dia berkomentar bahwa OLA pinter menggambar ya, kayak Pepehnya, gambarnya bagus lho...
Sebetulnya dalam hati saya pengen meralat, gambarnya gak bagus, cuman corat coret aja, gambar stickfigure gitu aja kok. Bukan gambar seperti gambar anak-anak yang ikut lomba-lomba gambar itu lho. Tapi untunglah perkataan itu gak sempet keluar dari mulut saya ;-)
Kalo iya saya ngomong seperti itu, waduh gimana dengan perasaan OLA ya? Mungkin dia akan merasa 'dijatuhkan' oleh mamahnya sendiri, bisa merusak percaya dirinya. Apalagi OLA ada di samping saya, mendengar obrolan kami.
Maksud saya sih tidak mau terkesan sombong di depan relasi, tapi setelah dipikir-pikir biarlah mau dianggap sombong juga tak apa-apa. Toh maksud saya tidak seperti itu kok, tidak bermaksud sombong, justru sebetulnya pengen meralat tapi lebih baik diam. Lebih baik saya menjaga perasaan anak sendiri, dengan memuji sewajarnya, apa adanya aja.
Memang sulit melihat potensi anak sendiri BILA kita terus membandingkan dengan anak lain atau orang lain.
Orangtua harus punya kebesaran hati untuk melihat anak apa adanya dan menerimanya apa adanya pula.
0 comments:
Post a Comment